Pemain Singapura Dikritik karena Tukaran Jersey dengan Dybala dan Di Maria


Vegas303, Singapura - Dalam laga persahabatan Selasa (13/06/2017) antara Argentina kontra Singapura di warnai dengan kritikan yang di beri oleh pelatih Singapura kepada dua pemainnya yang di ketahui melakukan pertukaran jersey dengan pemain Argentina saat jeda babak pertama.

Pada Selasa (13/06/2017) malam WIB kemarin, para pemain Singapura mendapatkan sebuah kesempatan berharga pada laga yang di laksanakan di Singapore National Stadium dan berhadapan dengan para pemain kelas dunia yang di miliki oleh timnas Argentina tanpa Lionel Messi.

Walaupun bermain tanpa Messi, namun La Albiceleste tetap tampil dengan tim yang cukup tangguh dengan para pemain seperti Dybala dan Di Maria yang memperkuat pertahanan di lini depan. Dan beberapa pemain lainnya seperti Federico Fazio, Ever Banega, Alejandro Gomez, dan Manuel Lanzini.

Namun tetap saja singapura bukanlah tandingan bagi Argentina dan pada akhirnya Singapura harus mengakhiri pertandingan dengan menerima kekalahan telak enam gol tanpa balas. Walaupun demikian, Varadaraju Sundramoorthy selaku pelatih merasa kecewa dengan dua tingkah laku pemainnya yakni, Safuwan Baharudin dan Zulfahmi Arifin.

Safuwan Baharudin dan Zulfahmi Arifin, kedua pemain tersebut tertangkap kamera tengah meminta untuk bertukar kaos jersey dengan Dybala dan Di Maria setelah babak pertama berakhir. Ada kemungkinan jika Safuwan Baharudin dan Zulfahmi Arifin saat itu tidak ingin jersey kedua pemain top Argentina tersebut di rebut oleh pemain lain.

"Saya pikir, mereka harusnya melakukan hal tersebut setelah pertandingan berakhir saja," ujar Sundramoorthy.

Akan tetapi, terkait dengan penampilan yang di berikan oleh timnya dalam laga tersebut Sundramoorthy memberikan pujian atas ketangguhan anak asuhnya yang hanya kebobolan dua gol di sepanjang 45 menit pertama. Namun sayangnya, The Lions gagal dalam mempertahankan konsentrasinya sehingga harus mengalami kebobolan empat gol di 30 menit akhir laga tersebut.

"Di babak pertama, kami berhasil membuat mereka kesulitan dan hanya kebobolan 2 gol dari bola mati, itu merupakan tindakan yang sangat baik dari pemain kami. Kami telah mencoba untuk bertahan lebih dalam, mengatur pola permain dan bermain dengan kompak. Namum kami lengah dalam situasi bola mati. Sebagian dari pemain kami melaksanakan ibadah puasa sehingga mereka merasakan kelelahan di babak kedua. Tapi saya bangga karena mereka telah memberikan yang terbaik." Tutup Sundramoorthy.

Comments

Popular posts from this blog

Pilihan Nomor Punggung Untuk Pemain Baru MU

Maldini Puji Bakat Donnarumma

Prediksi Bayern Munchen Vs Real Madrid: Kenangan 3 Tahun Lalu